Akhirnya aku menemukan tempat
persembunyian yang sepertinya aman. Sebuah lubang sempit di belakang pohon
beringin yang cukup besar untuk menyembunyikan setidaknya tiga orang dewasa.
Hap!
Aku melompat ke dalam lubang tersebut. Dengan menyenderkan tubuh ke dinding di
lubang tersebut, pernafasanku sedikit demi sedikit mulai stabil. Aku menarik
nafas panjang dan mengeluarkannya kembali.
Suasana yang sepi senyap mendorongku
untuk mengintip. Keadaan sudah mulai terkontrol. Tiada lagi jeritan orang-orang
serta suara-suara mengerikan. Bau anyir darah juga tidak lagi terlalu
menyengat.
Ya,
ini semua terjadi ketika para zombie datang, merusak kehidupan manusia yang
semula tenteram, aman, dan damai menjadi begitu mengerikan. Tidak ada yang
mengetahui bagaimana awalnya pasukan zombie itu tiba di bumi. Zombie-zombie ini
sangat jahat, mereka benar-benar mengganggu, bahkan senantiasa membunuh
orang-orang yang mengusir mereka semua. Zombie tersebut juga membuat seluruh
penduduk berubah menjadi sama seperti mereka.
Mataku
masih terus terjaga, melihat gerak-gerik yang terjadi di sini. Sesosok makhluk
dengan pakaian yang berlumuran darah dan sudah teroyak-oyak datang dari arah
timur. Tatapan tajam, kuku yang runcing, dan langkah kaki yang menyeramkan
sudah menggambarkan sosok zombie itu sendiri. Tubuhku berkeringat dingin.
Sang
Zombie berjalan semakin dekat menuju lubang tempat persembunyianku. Aku menahan
teriakan yang sudah tercekat di tenggorokan.
Oh, God... please, save me, batinku, panik. Ibu, Ayah, serta kedua adikku
telah berubah menjadi zombie akibat makhluk-makhluk tersebut. Aku tidak mau
lagi menjadi korban mereka selanjutnya.
Langkah
mengerikan tersebut terasa semakin ringan terdengar di telinga. A... apakah
makhluk itu semakin dekat denganku?
Kini,
aku dapat mendengar dengan sangat jelas helaan nafas berat itu.
Mata
merah menyala itu sudah terfokus ke arahku.
Mataku
mulai terpejam. Baiklah, aku pasrah dengan apapun yang terjadi.
Tangan
dingin nan kaku itu menyentuh pundakku yang berkeringat. Secara perlahan, ia
mulai memegang kepalaku dan mengarahkannya ke arah belakang.
Dan
apa yang kulihat sangat sangat menyeramkan...
Ternyata,
lubang yang kujadikan tempat persembunyian ini merupakan sarang kawanan zombie
yang sedari tadi telah bersiap untuk membunuhku.......[]