Minggu, 30 Maret 2014

Lirik lagu JUST GIVE ME A REASON

Haii! Kali ini aku mau ngeposting tentang lirik lagu Just Give Me A Reason yang terkenal banget, nih! Kalian udah pernah dengar lagunya belum? Sebelum baca liriknya, download dulu, yuk, lagunya!

"Download : Just Give Me A Reason - Pink mp3
download | File Size : 2.41 MB | Source : soundcloud.com"
 
Nah... sekarang giliran lirik lagunya, nih! Yuk, scrolldown ke bawah, ya. Cekidot!
 

Right from the start 
You were a thief
You stole my heart
And I your willing victim 
I let you see the parts of me 
That were not all that pretty
And with every touch you fixed them
Now you've been talking in your sleep oh oh
Things you never say to me oh oh
Tell me that you've had enough
Of our love, our love



*)REFF:
Just give me a reason
Just a little bit's enough 
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again 
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent 
And we can learn to love again
 
I'm sorry I don't understand 
Where all of this is coming from
 I thought that we were fine (Oh, we had everything) 
Your head is running wild again
 My dear we still have everythin'  
And it's all in your mind(Yeah but this is happenin ')



You've been havin 'a real bad dreams oh oh 
You used to lie so close to me oh oh 
There's nothing more than empty sheets
Between our love, our loveOh our love, our love
 
**)REFF:
Just give me a reason 
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
I never stopped 
You're still written in the scars on my heart
You're not broken just bent
And we can learn to love again
 
Oh tear ducts and rust 
I'll fix it for us 
We're collecting dust 
But our love's enough
You're holding it in 
You're pouring a drink
No nothing is as bad as it seems 
We'll come clean

*) **) BACK TO REFF

Oh, we can learn to love again 
Oh, we can learn to love again
Oh oh, that we're not broken just bent
 And we can learn to love again

CERPEN: Kenangan Pahit Bersama Rambutan

"Keishaaa... mau rambutan, enggak? Tante baru panen, nih!" panggil Tante Lyssa, sembari berteriak. Keisha yang sedang mendengarkan musik sambil memakai earphone tidak mendengar panggilan tantenya. Ia pun masih asyik tidur-tiduran di atas tempat tidur dan malah ikut mendendangkan lagu yang didengarnya tersebut. "Oh, jadi Keisha enggak mau? Ya sudah, tante habiskan, ya!" teriak Tante Lyssa lagi. Masih tidak terdengar suara dari kamar Keisha.
Tante Lyssa yang gemas, segera mengetuk pintu kamar Keisha dengan sangat keras. Akhirnya Keisha tersadar bahwa sedari tadi Tante Lyssa memanggilnya. Ia membuka pintu kamarnya. "Ih, Keisha, nih. Bikin orang kesel aja. Dari tadi, kan, tante manggil-manggil kamu," ujar Tante Lyssa dengan nada gusar.
"Eh... maaf, Tante. Tadi Kei lagi dengerin musik pakai earphone ini. Emang ada apa, Tan?" jawab Keisha sambil tertawa renyah. "Dasar kamu, ya!" ucap Tante Lyssa sambil mencubit pipi Keisha gemas. "Tante panen rambutan, nih. Kamu, kan, suka banget sama rambutan, Kei. Tuh, Tante bawakan yang banyaaak buat keponakan Tante yang cantik ini!" beritahu Tante Lyssa.
"Wah...! Rambutaaan!" jerit Keisha kesenangan. Ia loncat-loncat sambil memeluk tantenya. "Loh, loh... kan, cuma rambutan, Kei. Sampai senang begitu," Tante Lyssa tertawa kecil. "Iya, Tan. Soalnya sekarang, kan, belum musim rambutan, jadi susah kalau mau beli rambutan. Untung aja Tante bawa rambutan banyak banget, hehehe. Eh, iya... rambutannya mana, Tan?" jelas Keisha yang diakhiri dengan pertanyaan.
"Oh, gitu. Nih," kata Tante Lyssa dengan singkat. Beliau menyerahkan bungkusan besar yang berisi rambutan kepada Keisha. "Wah, makasih banyak, ya, Tante. Sekarang Keisha mau makan rambutannya di kamar aja, ah. Daah, Tante...," ujar Keisha sambil tersenyum manis. Ia menutup pintu kamarnya.
Keisha duduk di atas tempat tidurnya. Ia membuka kulit rambutan, lalu memakan daging rambutan dengan nikmat sekali. Tiba-tiba Keisha teringat kakaknya, Meisha....

***

"Kakak, kakak... jangan, Kak! Kei enggak mau! Hiiyy... geli!" teriak Keisha kecil. Saat itu, usianya masih 5 tahun. "Hahaha... ih, enggak apa-apa, Dek! Ini enak, lho!" seru Meisha, kakaknya Keisha, yang berusia 10 tahun. Meisha memang usil. Ia sering menjahili adiknya yang sangat tidak menyukai rambutan, karena menurut Keisha, rambut-rambut halus di tubuh rambutan itu membuatnya geli. Meisha menjejali rambutan di bantal Keisha.
"Kaaak... Keisha enggak mau! Huaaa...," tangis Keisha. Meisha masih saja tertawa-tawa. "Aduh... Kei, Kei jangan nangis, dong! Eh, eh... ya udah, deh, kakak minta maaf. Jangan nangis lagi, dong, Kei," bujuk Meisha. Ia mengusap-usap rambut Kei dengan rambutan. Aduh... benar-benar, deh, Meisha ini!
"Kei enggak suka rambutan! Enggak mau rambutan, Kak!" Keisha masih terisak kencang. "Ih, Kei, sih, belum pernah merasakan manisnya rambutan. Rambutan itu enak banget, Kei, salah satu buah kesukaan kakak pula." terang Meisha.
"Nih... kakak makan rambutannya, ya!" lanjutnya. Meisha mengupasi kulit rambutan, lalu menggigit perlahan daging buah tersebut. Tiba-tiba, tenggorokan Meisha tercekat. Saat itu, Kei melihat kakaknya sedang berusaha untuk mengeluarkan buah tersebut dari mulutnya.
"Kakak kenapa?" tanya Kei polos. Meisha tidak menjawab. Ia hanya mengatakan, "Tolong kakak, Kei..." Keisha jelas saja terkejut. Keisha segera berteriak meminta pertolongan. "MAMA....! PAPA...! TOLONG KAKAK!"
Papa Kei bergegas menghampiri Keisha dan Meisha. Sebelum menanyakan kepada Keisha, Papanya melihat Meisha yang sedang memegang tenggorokannya. Papa membantu Meisha. Tetapi terlambat... denyut nadi di pergelangan tangan dan lehernya sudah berhenti. Degup jantungnya tak berdetak lagi dan nafasnya telah tiada. Setelah diselidiki, ternyata penyebab kematian Meisha adalah... adanya racun mematikan di rambutan yang dimakannya.
Sejak saat itu Keisha semakin membenci rambutan yang membuat kakaknya meninggal dunia. Ia sering menangis bila melihat sebuah rambutan, karena Kei kecil masih amat sedih mengenang kepergian Meisha yang begitu cepat.

***

Saat memikirkan semua itu, Keisha yang sekarang berumur 12 tahun menjadi menitikkan air matanya. Ia memandang foto Meisha yang masih disimpan di atas meja belajarnya. Namun Keisha sadar, ia tidak boleh terlalu sedih memikirkan kakaknya, karena nanti arwah Meisha pasti menjadi tidak tenang selalu melihat Kei bersedih. Keisha juga sadar, ia tidak boleh membenci rambutan lagi. Walaupun rambutan adalah penyebab kematian Meisha, tetapi Meisha, kan, suka sekali dengan rambutan. Lagipula, tidak semua rambutan mengandung racun berbahaya dan rambutan itu sangat bergizi dan menyehatkan tubuh, bukan?
So, siapa lagi, nih, teman-teman yang enggak suka sama rambutan? Udah enggak ada alasan lagi, yaa, buat benci sama yang namanya rambutan. Yuk, mulai sukai rambutan, buah manis yang bergizi dan mengandung banyak vitamin!

Suka Dukaku Jadi Siswi Kelas Enam

Hai, semuanyaaa! Apa kabar? *basabasi* maaf yaa blog ini jarang aktif lagi. Semenjak banyaknya kegiatanku di sekolah, aku jadi enggak dibolehin dulu berseluncur di dunia maya. Emang gini, ya, rasanya jadi anak kelas enam. Oke... aku mau cerita sesuatu sama kalian. Read sampai selesai, yaa! :D



Yepp! Aku cuma mau cerita suka dukaku selama aku jadi siswi kelas enam ini. PUSING! Iya, pusing dan stres. Hehehe... bayangin ajaaa, tugas sekolah, PR, ujian dadakan, dan try out datang bertubi-tubi enggak berhenti-hentinya. Jujur aja, sih, setelah pembagian rapor kemarin dan aku lihat nilai-nilaiku... bwaaah! Nilaiku lumayan turun. Tapi turunnya, sih, sedikit-sedikit. Ada beberapa mapel yang nilainya meningkat, sih. Aku sadar, aku harus lebih meningkatkan waktu belajarku. Aku enggak boleh males-malesan lagi! Walaupun UN sudah dihapus, tetapi US masih dan tetap ada, kaan? Apalagi targetku nanti aku bisa dapet NEM >27. Aamiin... tapi, NEM try outku, sih, masih kecil dan aku kurang puas dengan hasil tersebut. Pokoknya, aku harus bisa menembus 27! Optimis dan positive thinking aja bahwa Allah pasti akan selalu membantuku.
Eeitss... jadi anak kelas 6 itu juga asyik, lho. Soalnya, aku 'hampir' menamatkan sekolah selama 6 tahun dan pastinya bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Gak hanya itu, perasaanku selama aku kelas enam juga sedih gitu, deh. Why? Inget, lho... sebentar lagi aku mau lulus dan yang pasti, aku gak akan bisa selalu bareng-bareng lagi sama teman-temanku di sekolah. Maka itu, aku jadi lebih senang foto-foto bersama mereka. Buat kenang-kenangan gitu, deh. Aku juga jadi lebih sering menghabiskan waktu istirahatku bersama teman-temanku daripada membaca buku. Aku yakin, kalau kita pisah nanti, aku pasti bakal kangen berat sama mereka, sahabat-sahabatku yang punya sifat beda-beda semua.
Oh iya, kamu tau enggak? Di kelas 6 ini, aku heran, deh... kok, banyak adik kelas yang menyapa aku terus, ya? Padahal aku biasa aja, enggak terlalu istimewa. Blablabla... bingung, sih, tapi seneng juga! ^_^
Eumm... apalagi, ya? Kayaknya itu aja, deh. Yang pasti, sekolahku tercinta ini, SDI Anugerah Insani, enggak akan pernah kulupakan.

Btw, aku punya puisi untuk kelasku tercinta, 6A! Ya, walaupun enggak bagus, tapi ini bikinnya dari hati, lho... hehehehe.


"6 Tahun Singkat Bersama Sahabat"


6 tahun kita lewati
dengan senyum, sedih, tawa, canda gembira
6 tahun kita lalui bersama
tak selalu manis,
tapi menyimpan sejuta kenangan
Terima kasih atas 6 tahun bersamamu, kawan
Terima kasih kau telah memberikan
arti persahabatan sejati selama ini
Walau kita takkan selalu bersama lagi,
tetapi ingatlah, kawan
Walau jauh dimata, namun dekat di hati.